4/02/2011

kekasih yang telah menitipkan kekasinya.

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
kepada perempuan kekasihku

malam ini, telah kucukupkan untukmu rindu dan cinta. aku telah mengirimkan berjuta-juta selaksa wajahku lewat pancuran cahaya bulan yang tiada, diwajahku telah ku ukir penderitaan yang amat dengan tinta darah lukaku. Semoga saja engkau bisa mengenaliku, di sana telah ku titip berjuta-juta kenangan pada setiap tetesnya yang merah, di sana ada kenangan yang belum sempat dirajut, di sana ada ribuan penderitaan. jika kau menemukannya maka pungutlah sayang, simpanlah di hatimu karena mungkin saja itu akan menjadi bulan kenangan atas cintaku yang kau buang.

3/20/2011

Sajak Sepotong Aksara

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
DTC Surabaya 2008
ingin kutulis sajak untukmu
bukan sajak tentang bulan
bukan sajak tentang bintang
bukan pula sajak tentang matahari
tapi,
sajak tentang cinta
sajak tentang persahabatan
sajak tentang persaudaraan
sajak tentang kau dan aku

3/12/2011

CORETAN PENULIS

Jejak dan Komentar Pembaca --> 1
Inilah kami ENAM MATA BADIK. Orang mungkin menginterpretasikan dengan makna yang berbeda atau mungkin kalian berpikir kami adalah segerombolan pengacau yang tiba-tiba muncul untuk sebuah penyucian dosa. Tidak bisa kami elakan bahwa kami memang pernah melakukan hal paling usil sebagai enam pemuda yang juga pernah ingin bebas sebagai manusia.

Berawal dari pertemuan yang tak direncanakan, lalu mendapat dogma yang sedikit ekstrim sebagai pemula untuk mengenal sastra secara totalitas. Kami menyadari bahwa proses menjadi manusia dengan belajar menulis sastra adalah hal paling menyenangkan. Di sana kami menapaki setapak jalan dan tak kenal lelah walau pun perut kami tak terisi, karena bagi kami sastra adalah jalan hidup kami. Sastra akan membawa ketentraman bagi siapa pun yang mencintainya secara menyeluruh. Kami belajar menulis cinta lewat tangkai-tangkai senja dan merangkai kata lewat air mata.

3/07/2011

Sambutan

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
Badik bagi anak Ugi-Mangkasarak, bukan semata-mata sebagai senjata tikam/tajam, melainkan sebagai simbol yang menunjukkan pribadi pemiliknya, maupun cita-cita dan harapannya. Badik, retas, karena sirik na pacce.

3/06/2011

Tentang Risauku

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
Senja, tolong sampaikan pada pagi
Pada embun, dan halimun
Jika aku di sini sepi

Andai aku tak lagi dinanti oleh mereka
Jangan tanya tentang risuku

3/05/2011

Di Tempat Ini

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
Aku menunggumu di sini
Di tempat ini;
Bersama gerimis yang tak henti menggodaku
Aku menunggumu di sini
Di sudut malam yang tak berpihak

Ke mana?
Ke mana kau akan kutemui?
Tahukah kau?
Aku di sini gelisah menantimu
Menantimu datang bersama senyum itu
Seperti yang dulu

3/04/2011

CAKRAWALA

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
Cakrawala bergumpal seakan menyatu awan berpadu
Seakan menentang butir-butir hujan
Seakan merontak di dalam gelombang pengaduan
Ini adalah rentah rehya manusia egois
Yang berpacu dan bergumat dalam butir-butir dosa
Alangkah bodohnya manusia yang hanya menyangkut dunia
Petunjuk yang ia tahu seakan tak tahu
Titel muslimnya hanyalah kado yang tak pernah ia amalkan
Sejarah–sejarah nista telah mengalir berzaman-zaman.

3/03/2011

BANGKAI KUCING DI TENGAH KOTA

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
malang, sungguh malang nasibmu
juga nasibku....
kau sudah menjadi bangkai sedang aku menunggu maut menggoda
di sini, dalam kota yang ramai dengan para iblis
bayangan kematian bersemayam pada lampu-lampu jalan
aha.... lama nian kau tergeletak di sini
lama pula aku berkelana mencarimu
maafkan aku baru bertemu denganmu
aku tahu tak seorangpun mau mengafanimu
karena kau terlanjur menjadi bangkai

3/02/2011

Enam Mata Badik

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
Oleh: Fajrin Jovunka

Milikmu satu
satukan jiwa
satukan raga
kau badik pertamaku
ini kota berlayar
wahai…………, Bulukumba

milikmu dua
dua jadikan satu rasa
satu jiwa
satukan raga
kau badik keduaku
ini kota butta toa
wahai…………, Bantaengku

milikmu tiga
tiga jadikan satu warna
satu jiwa
satukan raga
kau badik ketigaku
ini kota bawang
wahai………, Bimaku

CERAH KELAM MANUSIA

Jejak dan Komentar Pembaca --> 0
Tipu muslihat orang berhati keruh
Tangar dalam kandang ego
Lincah menari di liang dosa
Mengikis iman yang bergelimang
Tertatih menuju kediaman batara guru
Yang jauh di batas pandang