Oleh: Ian Konjo
Endapkan amarah yang membelenggu jiwa
Nyanyikan lagi lagu indah dari hati yang rindu
Amukkan imaji yang tak terbendung
Meranggas jadi reranting pada pohon cinta
Menapak waktu; menata rindu
Aral tak akan jadi bayang-bayang kelam
Terbanglah dalam mimpimu dan mimpiku
Ajarkan beribu makna tentang hayat
Bukan aku; tapi kita. kau dan aku
Andaipun kau enggan menjelma jadi satu; biarkanlah
Denting irama dari enam penjuru tetap bersenandung
Ingkari keegoan dan keangkuhan yang meraja
Kelak; enam cahaya surga akan tetap bersinar.
tak kan pernah padam
Makassar, 23 Januari 2010
Nurani yang terdiam dalam asa
Endapkan amarah yang membelenggu jiwa
Nyanyikan lagi lagu indah dari hati yang rindu
Amukkan imaji yang tak terbendung
Meranggas jadi reranting pada pohon cinta
Menapak waktu; menata rindu
Aral tak akan jadi bayang-bayang kelam
Terbanglah dalam mimpimu dan mimpiku
Ajarkan beribu makna tentang hayat
Bukan aku; tapi kita. kau dan aku
Andaipun kau enggan menjelma jadi satu; biarkanlah
Denting irama dari enam penjuru tetap bersenandung
Ingkari keegoan dan keangkuhan yang meraja
Kelak; enam cahaya surga akan tetap bersinar.
tak kan pernah padam
Makassar, 23 Januari 2010
Nurani yang terdiam dalam asa
0 Jejak dan Kritik dari Pembaca:
Posting Komentar